Tahukah Anda bahwa usus sering disebut sebagai “otak kedua” dalam tubuh manusia? Istilah ini bukan sekadar kiasan. Para ahli menemukan bahwa sistem pencernaan kita, khususnya usus, memiliki hubungan yang erat dengan otak dan kesehatan secara keseluruhan.

PAFI DELTA PAWAN (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal pentingnya menjaga kesehatan usus, bukan hanya untuk pencernaan yang lancar, tetapi juga demi keseimbangan emosi, daya tahan tubuh, dan kesehatan jangka panjang.

Kenapa Disebut Otak Kedua?

Usus memiliki jaringan saraf yang sangat kompleks, disebut sistem saraf enterik, yang terdiri dari lebih dari 100 juta neuron. Ini adalah jumlah sel saraf terbanyak kedua setelah otak. Tak heran jika para ilmuwan menyebutnya sebagai “otak kedua”.

Lebih mengejutkan lagi, usus dan otak saling berkomunikasi lewat jalur yang dikenal sebagai gut-brain axis. Artinya, kondisi usus Anda dapat memengaruhi suasana hati, tingkat stres, bahkan risiko gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.

PAFI DELTA PAWAN menjelaskan bahwa menjaga usus tetap sehat bukan hanya soal makan enak dan tidak sakit perut. Ini adalah langkah penting untuk kesehatan menyeluruh.

Mikrobioma Usus: Tentara Kecil yang Menjaga Tubuh

Di dalam usus, hidup triliunan mikroorganisme yang disebut mikrobioma. Mereka membantu mencerna makanan, menyerap nutrisi, melawan bakteri jahat, dan bahkan memproduksi senyawa yang memengaruhi otak.

Jika keseimbangan mikrobioma terganggu, tubuh bisa mengalami berbagai gangguan, mulai dari diare, sembelit, perut kembung, hingga gangguan imun dan mental.

PAFI DELTA PAWAN menyarankan agar kita menjaga keseimbangan mikrobioma usus dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya serat, probiotik, dan prebiotik.

Tanda-Tanda Usus Tidak Sehat

Beberapa gejala yang mungkin menandakan adanya masalah pada usus antara lain:

  • Sering merasa kembung atau nyeri perut

  • Gangguan buang air besar (sembelit atau diare)

  • Mudah lelah atau lesu

  • Gangguan mood seperti mudah cemas atau stres

  • Alergi makanan atau intoleransi tertentu

PAFI DELTA PAWAN mengingatkan bahwa jika Anda mengalami gejala-gejala di atas secara terus-menerus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli farmasi terpercaya.

Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan

Menjaga kesehatan usus tidaklah sulit, tapi butuh konsistensi. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan oleh PAFI DELTA PAWAN:

1. Konsumsi Serat Secara Teratur

Sayur, buah, dan biji-bijian adalah sumber serat yang penting untuk pergerakan usus yang sehat.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Cairan membantu proses pencernaan dan mencegah sembelit.

3. Hindari Makanan Ultra-Proses

Makanan cepat saji atau yang tinggi pengawet bisa merusak mikrobioma usus.

4. Konsumsi Probiotik dan Prebiotik

Probiotik (seperti yoghurt dan kefir) menambah bakteri baik, sedangkan prebiotik (seperti pisang dan bawang putih) memberi makan mikroba tersebut.

5. Kelola Stres dengan Baik

Stres bisa mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus. Lakukan relaksasi, olahraga, atau meditasi untuk menjaga ketenangan pikiran.

Peran PAFI DELTA PAWAN dalam Edukasi Kesehatan

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI DELTA PAWAN aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan pencernaan. Melalui seminar, penyuluhan, dan kegiatan komunitas, PAFI DELTA PAWAN ingin membangun kesadaran bahwa menjaga usus berarti menjaga kualitas hidup.

Usus bukan hanya sekadar alat cerna, tetapi juga pusat kesehatan kedua setelah otak. Keseimbangan mikrobioma usus dan gaya hidup sehat sangat berperan dalam menjaga fisik dan mental tetap prima.

PAFI DELTA PAWAN mengajak masyarakat untuk mulai memperhatikan kesehatan pencernaan sejak dini. Makan sehat, minum cukup, dan kelola stres adalah langkah sederhana namun berdampak besar. Ingat, usus Anda mungkin tak bisa bicara, tapi tubuh Anda merasakan setiap pengaruhnya.